Senin, 19 Januari 2015
[Goresan Rindu]
—Oleh Rizka Desvita
Dalam dinginnya pagi
Masih terselip
kehangatan rinduku
Aku sudah bilang
pada mentari
Bahwa,kutitipkan
salam rinduku padamu
Lihatlah...
Betapa banyaknya helaian
rambut
Itu belum seberapa
Dengan rinduku padamu
Bahkan tetesan
hujan pun belum sebanding
Jika rinduku
adalah hujan
Yang aku yakini
adalah
setengah bumi
sudah tenggelam
Jika rinduku
adalah oksigen
Aku akan terus
menghirupnya,
Sampai tubuhku tak
bernyawa lagi
Jika rinduku
adalah komedi putar
Ia tak akan
berhenti berputar
Karna dirimu
adalah porosnya
Jika rinduku
adalah luka
Ia adalah
segumpalan darah
Yang memaksa untuk
keluar dari kulit
Jika rinduku
adalah amalan baik
Tak
terbayangkan...
bagaimana sibuknya
malaikat Raqib
Dengan pena
kugoreskan tintaku
Kutumpahkan
didalam lembaran kertas
Hingga menjadi
untaian kata tentangmu
Aku merindukanmu
dengan cara sederhana
___
Surat.
—Oleh Rizka Desvita
Teruntuk : yang telah menemukan seorang perempuan dengan hati
yang remuk serta kegagalan cinta.
Untuk lelaki yang sedang dalam pelukan
Terimakasih telah menjabat jemari tanganku saat aku akan
terjatuh dijurang kesengsaraan. Terimakasih telah menemukanku diantara daun –
daun yang gugur. Terimakasih telah berjalan bersamaku bahkan disaat hujan yang
gelap. Terimakasih karena dapat membaca keresahan dalam diriku. Terimakasih sudah
menjadi payung untukku. Terimakasih.
Untuk lelaki yang sedang dalam pelukan
Kamu yang selama ini kucari, dalam setiap langkah, setiap
malam, setiap ruang bahkan ke sudutnya. .
kukira aku tak akan pernah bisa menemukan lelaki dengan setiap
kesederhanaannya, tali optimis ini nyaris putus. tetapi benteng pikiran itu
runtuh sesudah aku mengenalmu. Terimakasih sudah menjadi prajurit dengan
perisai keyakinan. Terimakasih.
Untuk lelaki yang sedang dalam pelukan
Aku sungguh sangat tidak menyangka dapat mencintaimu dengan
penuh tanpa batas tanpa jeda. Tidak menyangka bahkan tidak berani bermimpi ada
kata ‘kita’ dalam kisah ini. Sungguh tak pernah menyangka kau akan menjadi
seseorang yang berarti untuk kelangsungan hidupku. Tak menyangka pula
pentingnya keberadaanmu sebanding sepenting seberarti dengan oksigen yang
kuhirup. Terimakasih sudah membuat satu kata dengan makna. Terimakasih.
Untuk lelaki yang sedang dalam pelukan
Disaat dunia terpenuhi dengan ribuan bahkan jutaan perumpuan
berparas cantik kau memilihku yang biasa saja ini. Memelukku dengan erat membuat
kepercayaan diri ini berdiri kembali. Memuja seolah aku angin dan kau hujannya.
Terimakasih untuk tidak menepi kemana – mana, dan mencintaiku dengan sewajarnya.
Terimakasih banyak bung.
Untuk lelaki yang sedang dalam pelukan yang sudah
menunjukkanku mana langkah yang benar,
Kumohon tetaplah seperti ini. Aku mencintaimu.sangat.
Langganan:
Komentar (Atom)
♥ MUSIC ♥
come play keyboard
♥ MUSIC ♥
come sing a song


