Kamis, 14 Mei 2020

Kerusakan Ekosistem : Rumah Kita Juga


OUTLINE PAPER MENGENAI KONDISI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP EKOSISTEM DARAT
DI KALIMANTAN BARAT
Oleh. Rizka Desvita




I.                            PENDAHULUAN
Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (Biotik maupun Abiotik) secara utuh dan menyeluruh yang saling mempengaruhi dan saling tergantung dengan yang lainnya. Dalam istilah sederhana, ekosistem adalah entitas di mana organisme hidup berinteraksi dengan lingkungan fisik. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam.
Ekosistem darat merupakan ekosistem interaksi antara makhluk hidup dan juga lingkungannya yang berada di wilayah daratan, sehingga ekosistem darat ini merupakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan. Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim. Sementara iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti letak geografis, meliputi ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut, dan juga letak astronomis yang meliputi garis lintang ataupun garis bujur. Berikut ini merupakan ciri- cici dari ekosistem darat:
1.        Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan
Lingkungan fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan berarti tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita juga bisa menemukan perairan, namun yang disoroti secara umum adalah wilayah daratannya, sedangkan perairan hanya sebagai tambahan saja.
2.        Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas
Ekosistem daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya secara umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah yang sempit saja, namun meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah ekosistem daratan ini juga dikenal sebagai bioma.



3.        Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan
Karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna juga beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora dan fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap jenis mempunyai karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem daratan ini mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.
Saat ini, lingkungan hidup sudah banyak mengalami kerusakan. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat besar pada ekosistem. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup adalah faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup dengan maraknya aksi penebangan liar. Hutan yang gundul tidak dapat meresap dan menahan aliran air hujan sehingga dapat terjadi banjir dan longsor.
II.                         RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang menjadi tanggung jawab kita yakni berakibat pada masalah kerusakan ekosistem lingkungan, dimana hal ini apabila dibiarkan terus menerus akan menyebabkan fungsi alam terganggu yang pada akhirnya merugikan makhluk hidup. Beberapa masalah kerusakan ekosistem lingkungan disekitar kita di antaranya adalah :
1.        Kebakaran dan Kerusakan Hutan, setiap tahunnya saat sedang musim kemarau seringkali terjadinya kebakaran hutan gambut yang berdampak cukup besar, begitu pula kerusakan hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang mengabaikan bahaya eksploitasi hutan.
2.        Punahnya Keanekaragaman Hayati, Kebakaran dan kerusakan ini juga yang mengakibatkan semakin terancamnya habitat binatang dan flora-fauna yang semakin lama semakin terancam keberadaan spesies dan habitatnya. Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia, salah satu contohnya yakni spesies Orangutan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem dengan merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan eksosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekargaman hayati. Kegiatan-kegiatan dalam menjaga ekosistem  terdiri dari tata kelola kehutanan, konservasi dan keanekaragaman hayati, melestarikan dan memanfaatkan nilai ekonomi hayati, penegakan hukum bidang lingkungan hidup, karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewan dan nabati.
III.                      TUJUAN
Tujuan dalam pembangunan kehutanan untuk mencapai pengelolaan hutan lestari, dengan membagi wilayah dalam kawasan-kawasan dengan arah pemanfaatan dan kriteria tertentu. Pembangunan kehutanan dititik beratkan pada pembangunan hutan berbasis fungsi hutan yaitu fungsi ekologi, fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Selanjutnya maka dapat ditetapkan arah kebijakan dengan pembaharuan sistem tata kelola kehutanan dan mempertahankan keberadaan kawasan hutan. Perencanaan kehutanan dapat dilakukan dengan melalui peningkatan produktifitas dan nilai tambah sumberdaya hutan dan fungsinya, optimalisasi Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan pengembangan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan hutan perlu dilakukan peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan hutan, serta penguatan kelembagaan dan sumber daya kehutanan dengan meningkatkan kontribusi kehutanan bagi keberlanjutan sektor perekonomian lainnya dengan melakukan konservasi keanekaragaman hayati guna meningkatkan manfaat jasa ekosistem agar terciptanya optimalisasi dalam distribusi kawasan hutan.
Salah satu pengendalian kerusakan ekosistem lingkungan dapat dilakukan dengan penghijauan kembali atau dikenal pula dengan reboisasi, merupakan salah satu cara mengembalikan kondisi hutan yang telah kering kerontang. Tak hanya itu, reboisasi dapat pula menjadi upaya pengendalian erosi tanah.  Meski tak selalu berhasil karena sifat fisik tanah dan kondisi tanah yang tak sebagus saat sebelum terjadinya kebakaran atau kerusakan, namun bukan berarti tidak dapat ditumbuhi tumbuhan sama sekali. Peran yang sangat dibutuhkan untuk melakukan penegakan hukum mengenai lingkungan khususnya hutan, dengan ketegasan atas hukuman dan sanksi yang dikenakan untuk para pelaku pembakaran.
Dengan kondisi lingkungan yang semakin menurun dan memprihatinkan membuat habitat orangutan semakin terancam. Untuk itu, lingkungan hutan yang sudah rusak akibat pembakaran dan penembangan secara liar itu perlu dilestarikan, mengingat orangutan habitatnya berada di kawasan lingkungan hutan. Dalam membangun kembali lingkungan hutan dapat dilakukan dengan membuka kegiatan Lokakarya sebagai upaya penyelamatan orangutan di Kalimantan Barat. Saat ini perlu dibentuknya sekolah untuk orangutan yang membahas dan mencari solusi dalam penyelamatan orangutan, kegiatan lokakarya ini merupakan wadah bagi pakar orangutan untuk beradu gagasan mengenai bagaimana membangun rumah yang layak bagi orangutan agar tidak terjadinya kepunahan.
   Selain terjadinya kerusakan ekosistem hutan bagi orangutan, juga terjadinya kerusakan pada ekosistem gambut merupakan sumber daya alam, ekosistem gambut mampu menghasilkan aneka rupa produk pangan, papan, obat-obatan, dan lain sebagainya. Dalam bentuk jasa lingkungan, ekosistem gambut mampu mengatur tata air dan penyeimbang iklim dalam penyimpan karbon. Indonesia menyimpan cadangan karbon gambut mencapai 46 giga ton, atau sekitar 8-14% dari karbon yang terdapat dalam gambut dunia. Namun ekosistem gambut saat ini telah banyak mengalami kerusakan sehingga akan mengganggu peran dan fungsinya dalam menunjang kehidupan.
Dalam menjaga ekosistem gambut perlu dilaksanakannya perumusan dan kebijakan berupa bimbingan teknis, dan evaluasi bimbingan teknis di bidang pengendalian kerusakan ekosistem gambut, hal ini meliputi perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut, mencakup inventarisasi dan pemetaan, penetapan fungsi, penyusunan dan penetapan rencana perlindungan dan pengelolaan, pencegahan dan pemeliharaan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan kerusakan, serta pemantauan pencemaran dan kerusakan ekosistem gambut. Untuk melaksanakan tugas tesebut, perlu dilakukannya berbagai upaya dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut, melalui kegiatan:
a.     Inventarisasi dan penetapan fungsi ekosistem gambut
b.    Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG)
c.     Pemulihan fungsi hidrologis ekosistem gambut melalui pembangunan sekat kanal
d.    Program kemandirian masyarakat untuk pemulihan ekosistem gambut
e.     Peningkatan kinerja pemulihan ekosistem gambut pada areal usaha

IV.                      KESIMPULAN
Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan tujuan pembangunan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan. Dalam merawat hutan dan lingkungan harus ada beberapa pihak yang ikut andil, seperti peran masyarakat sipil. Dalam upaya melakukan perlindungan lingkungan dan pemulihannya, maka perlu dibangun pemahaman bersama tentang prinsip-prinsip dasar tentang lingkungan dan bagaimana isu lingkungan menjadi hal yang sangat strategis, termasuk tentang kerusakan lingkungan. Perlu dilakukannya penyuluhan secara berkala mengenai pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati kepada masyarakat luas karena siapa pun berhak dan berkewajiban untuk melindungi dan menjaga ekosistem.



--May 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


♥ MUSIC ♥

♥ MUSIC ♥
come play keyboard

♥ MUSIC ♥

♥ MUSIC ♥
come sing a song