—Oleh Rizka Desvita
Pernahkan kau merasakan saat dimana,
Kata putus telah terucap namun hati tetap berharap?
Aku pernah...
Percayalah saat aku mengucapkan kata tersebut
Sebenarnya ada keinginan agar kau mengucapkan,
Bahwa kau ingin berubah untukku...
Boleh-kah?
berhak-kah?
Percayalah sampai saat ini, jam ini, menit ini, bahkan detik
ini
Walau kedua belah bibir mengucapkan kata putus, sesungguhnya
aku masih mengharapkanmu
Jadi teringat perkataan beberapa orang, hidup itu singkat
seperti mengcapkan kata putus. haha
Masih kamu yang menguasai waktuku bahkan hatiku
Kata putus yang terucap tak akan mengubah peasaanku padamu
Sudah kucoba melupakan semua kenangan kita, menerima bahwa
semuanya sudah berakhir, semuanya sudah selesai
Tapi tetap saja aku tak mampu menghilangkan bayanganmu
dibenakku
Haruskah aku menyiapkan diri untuk terbiasa tanpamu?
Iya hanya aku saja...
Kamu sih sudah biasa tanpa aku
Kamu tau gak, hidupku tidak pernah baik tanpamu
Kamu sadar gak, kamu itu sudah datang, membuat hariku indah, membuatku
jatuh cinta, namun akhirnya pergi begitu saja disaat aku mulai tak bisa tanpa
hadirmu.
Kamu percaya gak kalau aku bilang itu?
Karna kita sudah melewati semuanya bersama adalah salah satu
sebab aku sulit menghapusmu
Melupakanmu? Sungguh bukan keinginanku, hanya saja aku ingin
hidup lebih baik tanpamu
Biarkan aku membiasakan diri hidup tanpamu saat ini
Semoga memori indah bersamamu masih terus bisa menghiasi
hatiku
Aku tau tak mungkin mengatakan, aku sudah berhenti mencintaimu
Tapi semoga suatu saat aku akan mengatakan bahwa, aku sudah
siap tanpamu. Belajar hidup tanpamu.
